Minggu, 28 Maret 2021

Sebuah Misi

Melanjutkan tulisan sebelumnya yang berjudul "Tantanganku", rasanya hambar kalau hanya sekadar teoritis saja melalui kata-kata keresahan tanpa aktualisasi.

Melanjutkan pendidikan kuliah pada jurusan yang sama dan selalu aku tekuni sejak kecil, yaitu dunia IT. Aku berstatus sebagai mahasiswa jurusan sistem informasi saat ini. Namun seiring berjalannya waktu, aku justru malah lebih giat dalam kegiatan organisasi mahasiswa pecinta alam. Awalnya tentu hanya ingin menikmati alam dengan mendaki gunung biasa seperti pernah aku lakukan semasa sekolah dahulu. Semakin dalam menekuni pendidikan dasar dan lanjut di organisasi tersebut semakin membuatku tenggelam dalam jati diriku.

Banyak hal berarti, yang tak mungkin kujelaskan satu-persatu dalam tulisan ini. Satu yang membuatku tersadar dengan kapasitasku sebagai pecinta alam yang seharusnya terus mempertahankan kelestarian bumi ini. Aku selalu dituntut untuk tahu arti penting segala hal yang dilakukan dan apa dampaknya kepada lingkungan. Mulai dari tidak memakai sedotan, membuang sampah, menanam pohon hingga berkampanye terhadap konservasi bumi.

Lelah! Rasanya melakukan itu semua namun tidak berpengaruh juga kepada kelestarian bumi jika pada akhirnya yang merusak adalah pabrik-pabrik besar mencemar air, pembakaran hutan sembarang mencemar udara, deforestasi mencemar tanah. Kami yang berteriak-teriak pada lingkungan yang kami lihat dengan mata kepala sendiri di depan mata, tak punya hak suara besar dalam pengambil keputusan untuk didengarkan.

Aku yang terdahulu memutuskan untuk melanjutkan rencana hidupku setelah lulus kuliah sarjana dengan melanjutkan pendidikan magister manajemen, meninggalkannya demi didengarkan suaraku atas keresahan semua ini. Mau tidak mau memang harus terjerumus kedalam pemerintahan sebagai pengambil kebijakan dalam sebuah keputusan.

Jika ada tindak kriminal di sekitar rumah kita, siapa yang disalahkan? Jelas penegak keamanan setempat yang pada umumnya adalah polisi. Namun jika ada pencemaran lingkungan di sekitar rumah kita, siapa yang disalahkan? Warga? Atau pabrik yang mencemar? Jelas pemberi izin!

Inilah yang membakar semangatku untuk terjun kedalam pemerintahan yang mempunyai suara lebih dalam kelestarian alam. Aku selalu bersemangat untuk melanjutkan pendidikan sarjanaku ke Jurusan Teknik Lingkungan ternama agar bisa dan mempunyai kapabilitas dalam jabatan struktural tersebut. Sebuah misi kecil yang digaungkan dari hal kecil pula yang semoga terus membesar dan berdampak pada masa depan yang bisa mempertahankan lebih lama kelestarian alam. Inilah sebuah misiku dalam kehidupan yang entah akan jadi seperti apa.

Walaupun bukan aku yang memang akan mengemban tugas dan tanggung jawab ini dikemudian hari, setidaknya adik-adikku di organisasi dan atau kalian yang membaca tulisan ini bisa memiliki visi yang sama denganku dan tentunya dengan capaian misi kalian masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar