Sabtu, 31 Oktober 2020

Mari Berkenalan dengan Diri Sendiri

Mari Berkenalan dengan Diri Sendiri

 

Mengenal diri sendiri, suatu topik yang sangat dirisaukan kalangan muda-mudi termasuk saya sendiri. Hal dasar yang selalu menjadi permasalahan besar maupun kecil dalam kehidupan ketika kita tidak dapat menguasainya.

Berkenalan dengan diri sendiri bukan hanya sekadar mengetahui data tentang siapa nama kita, kapan kita lahir, atau jenis kelamin kita. Jauh dari itu, sebenarnya mengenal diri sendiri adalah menerima berbagai aspek yang ada didalam diri kita dan jujur tentang semua yang dikatakan kepada diri kita sendiri.

Hal yang mudah bukan?

Tentu saja tidak.

Banyak sekali orang termasuk saya yang masih saja merasakan ketidak-percayaan terhadap diri sendiri maupun mengetahui kapabilitas dirinya. Entah karena malu, bingung, ataupun takut untuk mencoba. Seharusnya hal ini bukanlah untuk ajang coba-coba karena bisa jadi bukannya menemukan kapabilitasnya, namun malah menjadi suatu hal yang nekat.

Padahal dalam mengenal diri sendiri adalah sumber untuk mencapai kebahagiaan maupun tujuan dalam hidup ini. Dengan mengenal diri sendiri kita tahu setiap hal yang kita lakukan, mengapa kita melakukannya, hingga mengurangi rasa ketidak-puasan dan tidak lagi merasa kalah dengan orang lain. Saya percaya setiap orang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri dan tidak bisa dibandingkan dengan orang lain dalam mencapai kesuksesannya.

Semisal, dalam kemampuan kita sama-sama bisa menulis dan membaca. Apalagi hanya sekadar membuat artikel di blogger. Namun, cara dalam menyampaikan tulisan dan pikiran kita tentu saja berbeda.

Dengan menerima dan mengetahui potensi yang ada di dalam diri kita, kita akan tahu cara untuk meningkatkan kualitas yang bisa memaksimalkan nilai kita. Seperti contoh tadi semisalnya saya akan terus menggali bagaimana cara berpikir saya dalam menciptakan sebuah tulisan. Sehingga dalam sebuah karya kita mempunyai nilai masing-masing dan tidak bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan orang lain yang ada.

Maka dari itu, dengan semakin terus-menerus kita menerima setiap perkataan yang berkenaan dengan diri kita dan mengembangkan potensi yang kita miliki. Maka kita akan lebih menerima kenyataan dalam hidup ini bahwa memang kemampuan kita seperti ini. Sehingga ketika kita lebih mengenal diri kita, maka kita akan dapat mengukur suatu aktivitas yang akan dilakukan tanpa harus merasakan kekecewaan yang besar. Atau juga bisa menghilangkan sifat insecure yang ada didalam diri kita masing-masing.

Oh ya! Pembahasan kali ini juga berbeda dengan hal yang kamu sukai dengan kemampuan yang kamu miliki. Kata kuncinya adalah menerima terlebih dahulu kemampuan yang kamu miliki, baru mencari hal apa yang kamu sukai. Jika keduanya merupakan suatu aktivitas yang sama, maka hal tersebut merupakan passion dalam hidup kamu. Dengan metode sederhana ini sebenarnya dapat menjawab tujuan hidup kita.

Kemudian hal yang harus diingat adalah, bahwa berkenalan diri sendiri bukanlah suatu hal yang absolut. Berkenalan dengan diri kita sendiri bukanlah berkenalan dengan diri yang sudah ada sejak lahir. Dengan zaman, teknologi, dan bidang pekerjaan yang terus berkembang kita akan selalu menemukan hal baru yang lebih cocok terhadap diri kita.

Mari kita mulai berkenalan dengan diri kita sendiri dan menciptakan tujuan dalam setiap hal yang ingin kita lakukan. Sehingga kita bisa mendapatkan solusi dalam setiap permasalahan yang ada dan dapat berkompromi terhadap diri sendiri tentunya dengan tidak lagi coba-coba.

Sekian,

Terima kasih 




Kamis, 08 Oktober 2020

Cipta Cerita #3 - Sebuah Cerita dari Jawa Timur


Minggu, 6 September 2020

Untuk pertama kalinya saya menetap di Jawa Timur tepatnya Ponorogo, karena biasanya saya hanya melewatinya saja namun tidak pernah merasakan indahnya daerah Jawa Timur.

Sejak lahir saya tidak pernah memiliki asal daerah di pedesaan maupun perkampungan. Saya lahir di Depok, begitu juga kedua orang tua saya yang berasal dari Depok (dulunya Kabupaten Bogor). Ketika hari besar seperti lebaran atau bulan puasa saya tidak pernah merasakan yang namanya mudik. Namun, pada hari ini mengharuskan saya kesana dan tinggal selama dua hari di Jawa Timur.

Pertama kali melihat aslinya daerah ini saya langsung jatuh cinta terhadap ramahnya masyarakat jawa yang mungkin sudah terkenal dimana-mana. Kali ini saya merasakan langsung betapa nyamannya daerah ini. Kebetulan disana ada teman kuliah saya yang juga sedang pulang ke rumahnya dikarenakan pandemi ini.

Ria namanya, saya bermain ke rumahnya dan lebih mengenal banyak pedesaan. Nama desanya Gundik, yang berarti "wanita simpanan" dalam bahasa jawa. Konon katanya nama itu berasal dari sejarah terdahulu pada saat kerajaan-kerajaan di Indonesia masih menguasai. Desanya sangat asri dan membuat saya ingin segera meraih cita-cita saya sebagai petani karena disana sebagian besar adalah perkebunan.

Ponorogo mengajarkan saya betapa asrinya kebudayaan Reog dan Pencak Silat yang masih sangat kental disana. Namun sepertinya teman saya yang satu ini sudah sangat bosan menemani saya mengenali daerahnya karena ia sudah sejak lahir disana, hehe. Saya selalu ingin menjadi petani karena menurut saya dengan hidup berkecukupan dan mengelola alam serta keramahan masyarakat bagi saya tidak akan ternilai betapa bahagianya. Namun sepertinya Ria berkebalikan dengan saya wkwk. Ia sangat aktif dibidang teknologi dalam kampus maupun organisasi. Saya justru sangat ingin mendalami tentang Agriculture.

Mungkin dia sudah mengenal banyak tentang pertanian dan tahu baik-buruknya. Berbanding terbalik dengan saya yang sejak kecil sudah bermain dengan teknologi sehingga merasakan jenuh dan ingin berganti bidang saja.

Entah apapun yang terjadi kelak nanti dengan pekerjaan dan kehidupan saya, semoga kita semua bisa diberikan kebahagiaan dalam hidup ini.

Ohya! kebetulan saat ini Ria sedang berulang tahun. Semoga terus menjadi dirinya dan bisa mencintai daerah aslinya.

Sekian,

Terima kasih