Empat tahun sudah dunia perkuliahan, jati diri masih gini-gini saja. Mau jadi apa sih?!
Hanya karena kumpulan dokumenter-dokumenter dari YouTube
cukup untuk mengubah ambisiku untuk berharap akan lanjut studi di manajemen.
Dahulu awalnya bisa berangan-angan akan mempunyai start-up sendiri dengan tim
terhebat layaknya Steve Jobs dan Bill Gates. Orang tersukses dalam dunia IT dan
dikolaborasikannya dengan bisnis. Selalu excited ketika menyaksikan perjalanan
hidup mereka dari dunia perkuliahan, persaingan di Silicon Valley, hingga aku
sendiri bisa menggunakan produknya saat ini.
Teknologi nyatanya mampu mengubah dunia dan orang didalamnya
yang membuatnya. Katakan saja Mark Zuckerberg yang mampu menjadikan Facebook
sebagai wadah interaksi baru pada zamannya bahkan bisaa melebihi dunia nyata
yang berjalan, atau terkenal dengan sebutan dunia maya.
Aku bukanlah orang yang cakap dalam menggerakan kerabatku
dengan baik. Menggerakan mereka dan dikenal dengan baik selalu aku tempuh
dengan teknologi. Aku mendalami itu sejak masa sekolahku hingga kuliah. Tujuh
tahun sudah berkutat didalamnya. Persaingan yang kuat dengan bibit-bibit unggul
pada masa angkatan remajaku membuatku selalu berpartisipasi dalam kompetisi dan
perkembangan teknologi saat ini. Ya, saat ini semua bisa kamu dapatkan dengan
mudah melalui gadget mu.
Wadah interkasi yang sudah sangat cukup dan maju ini ternyata
membukakan wawasanku akan hal apapun. Tidak lagi percaya dengan apa “katanya” secara
lisan. Semua objek isu saat ini bisa dikulik sendiri melalui Twitter dan bahkan
kamu akan dengan mudah mencari siapa yang baru saja berpapasan denganmu di Instagram
tanpa harus berinteraksi secara langsung.
Dunia perkuliahan mengajarkanku dengan artinya kedewasaan
dan kebebasan melalui pergaulan. Interaksi dunia nyata dan keresahan sesama
umur selalu membuatku berpikir maju. Entah maju dalam hal kompetisi, ataupun
dengan bobroknya hal negatif. Yang pasti aku mulai semakin sadar dengan dunia
nyata saat ini yang sedang terjadi.
Dunia ini kadang unik, ambisiku yang besar dan haus akan
segala hal tak selalu selaras dengan apa yang didapati. Pada nyatanya akan
selalu berjalan mengalir begitu saja apa adanya. Andai saja orang sukses adalah
orang yang cerdas, maka seharusnya pekerjaan dosen akan selalu menjadi dambaan
dan sangat mahal. Andai juga orang sukses adalah orang-orang yang cerdik, maka
seharusnya tak ada lagi koruptor-koruptor yang beritanya selalu terpapar di
feeds Instagramku. Dan andai juga orang-orang yang sukses adalah orang-orang
yang taat. Maka seharusnya tidak ada lagi permainan nepotisme yang terjadi
hingga perseteruan spiritualitas yang sama dan sselalu terjadi.
Tapi inilah duniawi, kamu bisa menjadi orang yang sukses dan
dikenal dengan biasa saja. Spesial tak selalu datang kepada dia yang berambisi
besar. Semua orang memiliki bidangnya masing-masing untuk sukses dengan garis
start dan finish yang berbeda pula. Semua proses rasanya sama saja, karena kita
hidup pada dunia yang sama. Tergantung bagaimana sudut pandang orang itu
menerima.
Aku tak tahu untuk apa tulisan ini dibuat. Aku tersadar
malam ini malam minggu dan aku masih menyendiri dengan buku ku. Dan tidak lama
lagi aku akan menempuh bidang lingkungan. #